ketika aktivis poligami


Oleh : Muhammad salman alfaruqi



aku kembali terdiam.
ketika mereka kembali menyebutku si idiot.
Di hamparan ruko tua aku meringkuh kesakitan,
bersama hempasan angin yang semakin memilukan.

Sepertinya sang malam kembali melakukan rutinitasnya.
Getaran bibir, dan desahannya semakin tak terbendung.
mencegah keluarnya udara dari belahan bibir imutnya.
Tujuannya cuma satu. Dia tak tega melihatku mati kedinginan karenanya.
Ku tangkap langsung isyarat sendunya.
Ternyata ia mengundangku untuk untuk kembali bercinta bersamanya.

Bersama getaran batuk vespa tua, ku telusuri bait-bait kegelapan.
Sepertinya, menopause tidak menghambatmu untuk tetap melahirkan ribuan kenangan.
Dibalik cahaya lampumu yang berkedip manja.
Dibalik roda mungilmu yang tersenyum nyata.
Ku tau itu hanyalah muslihatmu untuk menyembunyikan beribu luka.
Yah, sepertinya ku tak kunjung tega melihat batukmu yang semakin merana.

Kuhentikan vespa tua ku di pelipis pantai.
Sambil memberinya bodrexin penenang.
Kunikmati pukulan ombak yang terus optimis merubuhkam gundukan.
Seperti daku yang tetap optimis melayanimu.

Pandangan dinginku tak luput dari sepasang ombak,
Berkejar manja dan hilang ditelan pesisir.
Ku seduh secangkir robusta penenang.
Kucumbu perlahan hingga terpuaskan libido nakalku.
Ssssttttttt…. Sepertinya ia mulai membalas kecupanku.
Ya…. ini akan menjadi malam yang panjang.

Astaga, aku lupa !
Ku ciduk sebatang cerutu sedang  mengintip dari kantung vespaku
Ia tampak murung, karna ku telantarkan tanpa sadar.
Ku coba meraih jemari lembutnya, dan mulai menyalakan api- api cinta.
Ku awali dengan isapan lembut perlahan,
Dan ku akhiri dengan tawa,
Kini ekspektasiku nyata.
Rasamu persis seperti nama manjamu “sempurna”
Ya mereka sempurna.

Malam yang kekar,
Vespa yang tegar,
Robusta yang segar,
Dan cerutu yang debar.

Kini pilihan ku tepat.
Merekalah yang benar-benar setia.
Ditengah dinginya physical distancing,
Mereka tak kunjung jenuh menyuguhkanku bejuta kehangatan.

Ketika mereka asik menyiksa diri dengan patah hati,
Kunikmati sepi dengan poligami

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tiga Huruf Penuh Makna (HMI)

Maaf Tuhan Aku Sedang Ngampus

lekas sembuh bumiku aku merindukan salah satu wargamu