Maaf Tuhan Aku Sedang Ngampus

Oleh : Muhammad salman alfaruqi

Maaf tuhan, aku terlalu sibuk mengerjakan tugas kampusku. Hingga ku lupakan tugasku padamu.

Persinggahan, ya, hanya persinggahan. Yang sudah menghipnotis jutaan bahkan milyaran makhluk yang mampir di sandarannya. Ibarat halte bus tempat menunggu jemputan menuju jalan pulang yang abadi. Halte yang tangguh, ibarat fuckboy, yang mampu meluluhkan jutaan hati untuk takluk dalam pelukannya.

Masih jadi misteri juga sampai sekarang, apa sih rahasia si halte ? ketampanan, kekayaan, nasab, atau mungkin pakai susuk. Hahaha.

Ibarat gula yang di seduh air mendidih, larut ditelan kehangatan

Atau mungkin itu yang namanya cinta ? karena cinta manusia akan kehilangan akal sehatnya. saling membunuh, melukai antar sesama, bahkan menghalalkan segala cara demi mencapai puncak cinta yang ia impikan, seperti yang sering mereka sebut  kebersamaan yang abadi. Dan karena cinta jugalah, Qais rela mengorbankan jiwa bahkan  raganya digongseng dalam wajan asmara.

Sepertinya dugaan penulis kali ini tepat sasaran. Tidak salah lagi, pasti rahasia ketenaran si Halte adalah memberi harapan kepada semua pengunjung, lalu mereka nyaman, tumbuh benih benih cinta, benihpun berubah menjadi pohon besar, kuat dan anti badai.

Luluhlah para pengunjung, dan serba berketergantungan pada si halte.

Begitulah kalau salah menapakkan cinta, akan berakibat fatal. Bahkan akan menjadi bumerang yang akan menyerang kembali tuannya. seperti halnya jutaan manusia yang saya dan para pembaca juga mungkin terlibat didalamnya yang salah menitipkan cintannya, kita titipkan pada dunia yang tidak akan ditemukan di dalamnya keabadian. Sampai tidak sadar kalau kita sedang di perdaya oleh tipu muslihat dunia. Disibukkan olehnya, hingga terus merasa kekurangan dan tak pernah cukup. 

Mengaku bahwa beragama Islam, bersyahadat  “bersaksi tiada tuhan selain allah, dan  Muhammad adalah utusan Allah. Tapi perbuatan kita mencerminkan, tiada tuhan selain uang, bos, senior, emas, narkoba, tahta, warisan, wanita, orang dalam, dan tuhan tuhan lainnya. Kita semua hanya menganggap itu sebuah teori belaka, kita lupa, kalau puncak ilmu adalah amal.

Kita juga rela berbohong, pada iftitah yang sering kita baca dalam shalat. Innash shalaati wa nushukii wa mahyaaya wa mamaati lillaahi robbil ‘aalamin, sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk allah, tuhan semesta alam. Tapi kenyataannnya masih jauh dari pridiksi. kita masih terus lalai dan menibukkan diri menjadi budak cinta bumi.

Bukankah  al’adhlu adalah sifat tuhan yang selalu bersikap adil. Lantas kenapa kita terlalu tega mendzholimi tuhan dan membalas keadilannya dengan berpaling. Ketika phone tangan kita berdering, seketika itu juga kita meraihnya, bahkan ketika tidak berderingpun, kita terus menanti deringannya. Tapi ketika panggilan peribadatan kepada tuhan berkumandang, kenapa kita pura pura tidak tau menau, bahkan mengabaikannya.

Begitulah manusia, selalu mengemis meminta keadailan, tetapi keadilannya terhadap tuhan saja ia abai dan lupakan.

Yah, begitulah kita makhluk yang selalu merasa miskin, tidak pernah puas atas apa yang diperolehnya. Tidak pernah bersyukur atas nikmat yang didapat. Jangankan sedekah, zakat wajib yang 2,5 persen saja sangat susah untuk kita keluarkan. 

Coba kita kaji, apalah arti uang seratus ribu bila dibawa kepasar, ke mall, ke swalayan untuk kita hadapkan pada para penjual baju, penjual sepatu, pasti akan terasa terlalu sedikit, tapi coba uang seratus ribu dihadapkan pada anak yang mengadahkan tangan di pinggir jalan, para kuli senar yang bernyanyi di pinggiran trotoar, dibawa ke mesjid untuk di hadapkan oleh kotak infaq,  maka pasti, akan terasa sangat banyak, dan sangat berat mengeluarkannya.

Maka diakhir kata ini penulis menyajak para pembaca terkhususnya para mahasiswa untuk terus sibuk dalam kegiatan, tapi tetap ingat dengan perintah dan larangan tuhan.

 

Jika ada orang yang paling tersinggung oleh tulisan ini, 

Maka orang itu adalah penulis sendiri.

Tulisan ini ditulis bukan karena penulis merasa sudah baik.

Tetapi tulisan ini semata-mata adalah cambuk penulis 

Yang ingin penulis bagikan kepada teman-teman pembaca

 Yang juga merasa hari hari nya sok sibuk.

Comments

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. Lanjut kan perjuangan mu , tetap yakusa

    ReplyDelete
  3. Siap, tangan kiri dikepal diatas. Tangan kanan menggenggam pena dibawah.😅

    ReplyDelete
  4. Cinta dan cinta (fanatik) yang selalu kita jadikan sebagai landasan hidup dan pada akhirnya cinta (fatanik) itu sendirilah yang melalaikan kita (Fanatik) ....

    Mantap csku ngupload nya sering-sering ya. 😁😁😁😁😁

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tiga Huruf Penuh Makna (HMI)

lekas sembuh bumiku aku merindukan salah satu wargamu